Photobucket

WELCOME to MY BLOG!

Silahkan baca, jangan sungkan-sungkan yang punya blog nggak galak kok

Photobucket

Mari Berolahraga!

Dengan fitness semuanya bisa lancar (bukan lancar rejeki tentunya) dalam memenuhi kesehatan jasmani kita #proFITNESS

Photobucket

My Senior High School

Gambar diambil dari Wall Climbing, pada sore hari yang anginnya sepoi-sepoi ^-^

Photobucket

Sunset From My Senior High School

Subhanallah, ciptaan-Nya memang selalu indah. Sunset dari sekolah gue "notbad lah"

My Football Club

CHELSEA, Proud of London. IMPOSSIBLE IS NOTHING and BLUE IS THE COLOR

Selasa, 20 November 2012

Penjara atau Memang Alam Kita

Foto ini adalah foto suatu tempat yang sangat sakral (ciyuss lo??), yoi lihat tuh di kanan pojok ada tempat yang bentuknya kayak piramida tapi genteng semua. Setiap gentengnya itu mewakili setiap nyawa atau setiap hak kebebasan orang yang udah hidup disini. Bayangin aja! setiap hari kita cuman ngeliat itu-itu aja, ngelakuin hal juga itu-itu aja, sebenarnya bukan sengaja ngelakuin hal yang dimaksud itu tapi emang kita dituntut untuk ngelakuin itu. Sebenarnya entah kita sengaja menceburin diri ke tempat ini atau karena sebuah keterpaksaan but it is the fact, ya this is our place now. our place for study to reach our dream in the future. So, if you don't feel proud to study here (actually me too). You must try to enjoy it.
MAKA KITA AKAN MEMANGGILNYA PENJARA SUCI, ya itulah sekolah gue tercinta (tercinta???) sekarang ini.

Welcome versi 1


Foto ini buat ucapan selamat datang para pembaca blog gue tentunya ini karya yg pertama yang pertama.

Sunset From My Senior High School

Foto ini gue ambil dari atas wallclimbing bareng dua sahabat gue si Fachru sama si Sepri. Kita lagi ngomongin plan for holiday.

Sabtu, 10 November 2012

Gokil Yang Apeeesssss....

Minggu, 2 September 2012
Hari itu hari dimana semalam sebelumnya tanggal 1 September 2012 telah dilaksanakan LPJ OSIS 11/12 MAN Insan Cendekia Serpong. Dan LPJ kali ini diterima (alhamdulillah )....
Paginya....
Seperti kegiatan yang akhir-akhir ini gue lakuin, katanya sih kayak kegiatan orang keren gitu :p yaitu FITNESS. Fitness kali ini gue ditemenin temen gue, eits cowok kok (lha trus?), yaitu Baim. Lumayanlah pagi-pagi olahraga ngegantiin Liga Bagus yang belum ada. Setelah terasa bugar dan berasa otot kita nambah berat sekilo (bohong banget!), intinya sih udah capek plus pegel, baliklah gue menuju asrama. Di tengah perjalanan gue ngelihat pasukan kuning-kuning yang kelihatannya sih bukan lagi pawai GOLKAR #garing . Dan ternyata eh tgernyata hari ini anak OSN MAN Insan Cendekia akan berangkat menuju tempat OSN yang jauh sekali yaitu Ibu Kota Indonesia tercinta, JAKARTA . Mereka terdiri dari 12 anak Angkatan gue tercinta Foranza Sillnova (kok gue yang kelihatan bangga ya?) Yaaa iyalah bangga Foranza gituu, (yang nanya siapa yg jawab siapa -_-)
Singkat cerita, acara perlepasan cuman salam-salaman yang cowok saling ngocapin good luck, yang cewek biasalah habis ngucapin good luck ngerumpi dulu :p , foto-foto, yel-yel bareng dan berangkatlah mereka ke medan perang #lebay. Ngomongin soal perang, perang tuh kan bikin orang capek, nah itu die yang gue rasain sama baim capek dan lapeerrr. Dan kita pun berpikir... mau kemana kita? Kurang keras! MAU KEMANA KITA? SAUNG, yeee (apasih gaje banget). Dengan berapi-api dan dengan semangat perang yang masih tersisa (kok pernag lagi), kita pun bergegas menuju SAUNG!
(sampai di saung)
Gue sama Al : Anj**t, K*mpr*t, gawat! (kalau laper emang nggak bisa ngontrol bibir, maunya ngunyah mulu (?)
Ternyata, saung tutup....
Al : makan apaan nih lum?
Gue : tuh ada kompor! Lu ada mie nggak?
Al : iya tuh, ada.
Gue : gue juga, ambil dulu dah.
(ceritanya udah balik ke asrama trus udah ngambil mie instan)
Al : langsung buaut nih?
Gue : gue masih takut ketauan nih im.
Al : gue juga, tapi laper. Buat dulu dah, besok ngomong aja trus bayar.
Gue : GOKIL banget ini, “moga aja nggak ketahuan”.
(mulai masak mie, telur ada semuanya lengkap)
Masak pun selesai...
Al : mau makan dulu atau cuci perlengkapan dulu biar nggak ketahuan?
Gue : cuci dulu dah, baru makan.
(sekarang nyuci perlengkapan masak)
Dan saat tinggal bilas doang, jreng...jreng...jreng (suara bajaj eh salah motor)
TETEH nya dateng sama bodyguard eh suami lagi.....
Gue sama Al : maaf teh, maaf. Diganti kok teh, maaf teh. Tadinya nggak niat teh tapi nggak ada yang jualan lain.
Teteh nya diem doang trus bilang nggak papa. Akhirnya gue sama baim ngeganti gas sama telurnya tadi.
Dalam batin gue sama Baim : APEEEESSSSS!!!!!!!!

Sabtu, 27 Oktober 2012

Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda merupakan bukti bahwa perjuangan sebenarnya bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya dimulai pada tanggal 28 Oktober 1928, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi yang tertindas inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945. Inilah teksnya :



Panitia Kongres Pemuda
Teks Sumpah Pemuda yang dulu dieja dengan ejaan lama yaitu Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 1928. Panitia Kongres tersebut sebagai berikut :
  • Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
  • Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
  • Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
  • Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
  • Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
  • Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
  • Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
  • Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
  • Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
  • Peserta : Abdul Muthalib Sangadji; Purnama Wulan; Abdul Rachman; Raden Soeharto; Abu Hanifah; Raden Soekamso; Adnan Kapau Gani; Ramelan; Amir (Dienaren van Indie); Saerun (Keng Po); Anta Permana; Sahardjo; Anwari; Sarbini; Arnold Manonutu; Sarmidi Mangunsarkoro; Assaat; Sartono; Bahder Djohan; S.M. Kartosoewirjo; Dali; Setiawan; Darsa; Sigit (Indonesische Studieclub); Dien Pantouw; Siti Sundari; Djuanda; Sjahpuddin Latif; Dr.Pijper; Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken); Emma Puradiredja; Soejono Djoenoed Poeponegoro; Halim; R.M. Djoko Marsaid; Hamami; Soekamto; Jo Tumbuhan; Soekmono; Joesoepadi; Soekowati (Volksraad); Jos Masdani; Soemanang; Kadir; Soemarto; Karto Menggolo; Soenario (PAPI & INPO); Kasman Singodimedjo; Soerjadi; Koentjoro Poerbopranoto; Soewadji Prawirohardjo; Martakusuma; Soewirjo; Masmoen Rasid; Soeworo; Mohammad Ali Hanafiah; Suhara; Mohammad Nazif; Sujono (Volksraad); Mohammad Roem; Sulaeman; Mohammad Tabrani; Suwarni; Mohammad Tamzil; Tjahija; Muhidin (Pasundan); Van der Plaas (Pemerintah Belanda); Mukarno; Wilopo; Muwardi; Wage Rudolf Soepratman; Nona Tumbel.

Kronologi pembacaan sumpah pemuda bisa diceritakan sebagai berikut :

"Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu”Indonesia Raya” gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie Kong Liong. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau. Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang, yaitu : Kwee Thiam Hong; Oey Kay Siang; John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien kwie."
Pada hari memperingati Sumpah Pemuda biasanya diadakan upacara yang dihadiri oleh Presiden RI di Jakarta. Dan pada hari ini biasanya para pemuda merayakannya dengan hal positif. Namun yang diharapkan bukan hanya semangat memperingati saja tapi juga semangat yang berlanjutan dari para pemuda bangsa agar dapat MEMAJUKAN BANGSA KITA, BANGSA INDONESIA!
"MAJU TERUS PEMUDA INDONESIA! NASIB BANGSA ADA DI PUNDAK KITA!"
*ditulis dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2012

Selasa, 25 September 2012

Menerapkan Bhineka Tunggal Ika Ke Dunia Internasional

Sebelum kita melangkah ke dunia internasional marilah kita flashback ke zaman dimana Indonesia diambang batas menuju kemerdekaannya. Yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945, saat itu semua rakyat Indonesia menyatu dan menyatakan keinginannya untuk merdeka. Tidak ada lagi muslim maupun non muslim, tidak ada lagi jawa maupun sumatra atau papua dan seterusnya, tidak ada lagi semua perbedaan yang saling memecahkan satu sama lain. Semua perbedaan yang ada disatukan dan melahirkan kekuatan baru yaitu kekuatan persatuan dan kesatuan untuk merdeka.
Setelah kita melihat ke belakang dan mengevaluasi yang ada, maka zaman dulu tersebut dapat kita terapkan pada zaman sekarang ini. Pada zaman yang modern dan tentu saja ke lingkup yang lebih besar yaitu DUNIA INTERNASIONAL.
Sekarang ini, inilah krisis yang sebenarnya sangat mengganggu di dunia ini. Bukanlah krisis ekonomi atau keuangan melain kan krisis kepercayaan. Kepercayaan untuk saling percaya dengan manusia lain di dunia ini. Kalau diizinkan para anak muda yang pro terhadap perdamian berteriak mungkin mereka akan meneriakkan kata berikut ini:
"HARI GINI LU SEMUA NGGAK BISA PERCAYA SATU SAMA LAIN??? APAAAA KATA DUNIA?"
Para generasi mudalah yang bersemangat untuk mewujudkan perdamaian dunia. Tidak usahlah ada aksi pemberontakan, terorisme dan yang lainnya. Jika semua negara di dunia bersatu maka masa kejayaan Indonesia tahun 1945 bisa terulang kembali dengan lingkup INTERNASIONAL.
Banyak sekali masalah dunia yang melibatkan RAS, bahkan hampir semua kasus. Sebut saja Israel dan Palestina, kalau itu bukan dan alasannya hanyalah masalah independen negara, maka itu benar-benar DUSTA yang BESAR.
Sebenarnya mempersatukan seluruh dunia itu bisa dibuat mudah dengan cara dimulai dari para pemimpinnya terlebih dahulu. Rakyatnya tinggal mengikuti, jika masih ada almarhum Abdurrahman Wahid, beliau akan berkata :"Gitu aja kok repot!"
Kalau masih beralsan belum bisa dengan berkata bahwa tidak ada yang mengorganisir program tersebut, lalu buat apa ada PBB kalau bukan untuk masalah-masalah yang seperti ini. Memang untuk menuju persatuan tersebut memerlukan waktu yang lama, benar jika latarbelakng pada masa lalu menjadi alasan ketidak sanggupan tersebut. Karena tidak ada yang bisa mengulang sejarah apalagi untuk mengubahnya. It is IMPOSIBLE, tapi jangan sesuatu hal yang imposible tersebut menjadi dasar sesuatu hal yang sejatinya POSIBLE, seperti perdamaian dunia dengan mengedepankan kepercayaan satu sama lain ini.
MAKA MARI KITA TERAPKAN SENJATA PAMUNGKAS INI KE DUNIA INTERNASIONAL:
"BHINEKA TUNGGAK IKA = WALAU BERBEDA-BEDA TETAPI TETAP SATU JUA"

Kamis, 31 Mei 2012

Isi Pidato Bung Karno 1 Juni 1945

Bung Karno
Tiap 1 Juni ditandai sebagai Hari Lahirnya Pancasila. Penetapan tanggal ini mengacu pada pidato Presiden Soekarno sebelum Proklamasi 17 Agustus 1945. Soekarno dan kawan-kawannya saat itu merumuskan dasar negara Pancasila. Banyak usul yang dikemukakan, tapi pidato Bung Karno menjadi salah satu yang usulan paling mengemuka saat itu. Berikut saya sajikan kutipannya:

Paduka tuan Ketua yang mulia!

Sesudah tiga hari berturut-turut anggota-anggota Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai mengeluarkan pendapat-pendapatnya, maka sekarang saya mendapat kehormatan dari Paduka tuan Ketua yang mulia untuk mengemukakan pula pendapat saya. Saya akan menepati permintaan Paduka tuan Ketua yan mulia. Apakah permintan Paduka tuan Ketua yang mulia? Paduka tuan Ketua yang mulia minta kepad sdang Dkuritsu Zyunbi Tyoosakai untuk mengemukakan dasar Indonesia Merdeka. Dasar inilah nati akan saya kemukakan di dalam pidato saya ini.

Maaf, beribu maaf! Banyak anggota telah berpidato, dan dalam pidato mereka itu diutarakan hal-hal yang sebenarnya bukan permintaan Paduka tuan Ketua yang Mulia, yaitu bukan dasarnya Indonesia Merdeka. Menurut anggapan saya, yang diminta oleh Paduka Tuan Ketua yang mulia ialah, dalam bahasa Belanda: “Philosofische grondslag itulah pundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi. Hal ini nanti akan saya kemukakan: Paduka tuan Ketua yang mulia, tetapi lebih dahulu izinkanlah saya membicarakan, memberitahukan kepada tuan-tuan sekalian, apakah yang saya artikan dengan perkataan “merdeka”.

Merdeka buat saya ialah “political independence”, politieke onafhankelijkheid. Apakah yang dinamakan politieke onafhankelijkheid?

Tuan-tuan sekalian! Dengan terus-terang saja saya berkata: Tatkala Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai akan bersidang, maka saya, di dalam hati saya banyak khawatir, kalau-kalau banyak anggota yang saya katakan di dalam bahasa asing, maafkan perkataan ini “zwaarwichtig” akan perkara yang kecil-kecil “Zwaarwichtig” sampai kata orang Jawa “jelimet”. Jikalau sudah membicarakan hal yang kecil-kecil sampai jelimet, barulah mereka berani menyatakan kemerdekaan.

Tuan-tuan yang terhormat! Lihatlah di dalam sejarah dunia, lihatlah kepada perjalanan dunia itu.

Banyak sekali negara-negara yang merdeka, tetapi bandingkanlah kemerdekaan negara-negara itu satu sama lain! Samakah isinya, samakah derajatnya negara-negara yang merdeka itu? Jermania merdeka, Saudi Arabia merdeka, Iran merdeka, Tiongkok merdeka, Nippon merdeka, Amerika merdeka, Inggris merdeka, Rusia merdeka, Mesir merdeka. Namanya semuanya merdeka, tetapi bandingkanlah isinya!

Alangkah berbedanya isi itu! Jikalau kita berkata: Sebelum Negara merdeka, maka harus lebih dahulu ini selesai, itu selesai, itu selesai, sampai jelimet! Maka saya bertanya kepada tuan-tuan sekalian kenapa Saudi Arabia merdeka, padahal 80% dari rakyatnya terdiri kaum Badui, yang sama sekali tidak mengerti hal ini atau itu.

Bacalah buku Amstrong yang menceritakan tentang Ibn Saud! Di situ ternyata bahwa tatkala Ibn Saud mendirikan pemerintahan Saudi Arabia, rakyat Arabia sebagian besar belum mengetahui bahwa otomobil perlu minum bensin. Pada suatu hari otomobil Ibn Saud dikasih makan gandum oleh orang-orang Badui di Saudi Arabia itu! Toh Saudi Arabia merdeka.

Lihatlah pula jikalau tuan-tuan kehendaki contoh yang lebih hebat Sovyet Rusia! Pada masa Lenin mendirikan Negara Sovyet adakah rakyat Sovyet sudah cerdas? Seratus lima puluh milyun rakyat Rusia, adalah rakyat Musyik yang lebih daripada 80% tidak dapat membaca dan menulis; bahkan dari buku-buku yang terkenal dari Leo Tolstoi dan Fulop Miller, tuan-tuan mengetahui betapa keadaan rakyat Sovyet Rusia pada waktu Lenin mendirikan negara Sovyet itu. Dan kita sekarang di sini mau mendirikan negara Indonesia Merdeka. Terlalu banyak macam-macam soal kita kemukakan!

Maaf, PT Zimukyokutyoo! Berdirilah saya punya buku, kalau saya membaca tuan punya surat, yang minta kepada kita supaya dirancangkan sampai jelimet hal ini dan itu dahulu semuanya! Kalau benar semua hal ini harus diselesaikan lebih dulu, sampai jelimet, maka saya tidak akan mengalami Indonesia Merdeka, tuan tidak akan mengalami Indonesia Merdeka, kita semuanya tidak akan mengalami Indonesia merdeka, sampai di lobang kubur! (tepuk tangan riuh)

Saudara-saudara! Apakah yang dinamakan merdeka? Di dalam tahun 33 saya telah menulis satu risalah. Risalah yang bernama “Mencapai Indonesia Merdeka”. Maka di dalam risalah tahun 33 itu, telah saya katakan, bahwa kemerdekaan, politike onafhankelijkheid, political independence, tak lain dan tak bukan, ialah suatu jembatan, satu jembatan emas. Saya katakan di dalam kitab itu, bahwa di seberangnya jembatan itulah kita sempurnakan kita punya masyarakat.

Ibn Saud mengadakan satu negara di dalam satu malam, in one night only! kata Amstrong di dalam kitabnya. Ibn Saud mendirkan Saudi Arabia Merdeka di satu malam sesudah ia masuk kota Riyad dengan 6 orang! Sesudah “jembatan” itu diletakkan oleh Ibn Saud, maka di seberang jembatan, artinya kemudian daripada itu, Ibn Saud barulah memperbaiki masyarakat Saudi Arabia. Orang yang tidak dapat membaca diwajibkan belajar membaca, orang yang tadinya bergelandangan sebagai nomade, yaitu orang Badui, diberi pelajaran bercocok-tanam. Nomade diubah oleh Ibn Saud menjadi kaum tani, semuanya di seberang jembatang.

Adakah Lenin ketika dia mendirikan negara Sovyet Rusia Merdeka, telah mempunyai Djnepprprostoff, dan yang maha besar di sungai Djeppr? Apa ia telah mempunya radio-station, yan menyundul ke angkasa? Apa ia telah mempunyai kereta-kereta api cukup, untuk meliputi seluruh negara Rusia? Apakah tiap-tiap orang Rusia pada waktu Lenin mendirikan Sovyet Rusia Merdeka telah dapat membaca dan menulis?

Tidak, tuan-tuan yang terhormat! Di seberang jembatan emas yang diadakan oleh Lenin itulah, Lenin baru mengadakan radio-station, baru mengadakan sekolahan, baru mengadakan Greche, baru mengadakan Djnepprprostoff! Maka oleh karena itu saya minta kepada tuan-tuan sekalian, janganlah tuan-tuan gentar di dalam hati, janganlah mengingat bahwa ini dan itu lebih dulu harus selesai dengan jelimet, dan kalau sudah selesai, baru kita dapat merdeka. Alangkah berlainannya tuan-tuan punya semangat, jikalau tuan-tuan demikian, dengan semangat pemuda-pemuda kita yang 2 milyun banyaknya. Dua milyun pemuda ini menyampaikan seruan pada saya, 2 milyun pemuda itu semua berhasrat Indonesia Merdeka Sekarang!!! (Tepuk tangan riuh)….

Saudara-saudara, kenapa kita sebagai pemimpin rakyat, yang mengetahui sejarah, menjadi zwaarwichtig, menjadi gentar, padahal semboyan Indonesia Merdeka bukan sekarang saja kita siarkan? Berpuluh-puluh tahun yang lalu, kita telah menyiarkan semboyan Indonesia Merdeka, bahkan sejak tahun 1932 dengan nyata-nyata kita mempunyai semboyan “INDONESIA MERDEKA SEKARANG”. Bahkan 3 kali sekarang, yaitu Indonesia Merdeka Sekarang, sekarang, sekarang! (Tepuk tangan riuh)….

Post ini dibuat dalam rangka "Memperingati Hari Pancasila 1 Juni"

Rabu, 30 Mei 2012

Sarekat Islam


Haji Samanhudi
Sarekat Islam pada awalnya adalah perkumpulan pedagang-pedagang Islam yang diberi nama Sarekat Dagang Islam. Perkumpulan ini didirikan oleh Haji Samanhudi tahun 1911 di kota Solo. Perkumpulan ini semakin berkembang pesat ketika Tjokroaminoto memegang tampuk pimpinan dan mengubah nama perkumpulan menjadi Sarekat Islam. Sarekat Islam (SI) dapat dipandang sebagai salah satu gerakan yang paling menonjol sebelum Perang Dunia II.
Pendiri Sarekat Islam, Haji Samanhudi adalah seorang pengusaha batik di Kampung Lawean (Solo) yang mempunyai banyak pekerja, sedangkan pengusaha-pengusaha batik lainnya adalah orang-orang Cina dan Arab.
Tujuan utama SI pada awal berdirinya adalah menghidupkan kegiatan ekonomi pedagang Islam Jawa. Keadaan hubungan yang tidak harmonis antara Jawa dan Cina mendorong pedagang-pedagang Jawa untuk bersatu menghadapi pedagang-pedagang Cina. Di samping itu agama Islam merupakan faktor pengikat dan penyatu kekuatan pedagang-pedagang Islam.
Pemerintah Hindia Belanda merasa khawatir terhadap perkembangan SI yang begitu pesat. SI dianggap membahayakan kedudukan pemerintah Hindia Belanda, karena mampu memobilisasikan massa. Namun Gubernur Jenderal Idenburg (1906-1916) tidak menolak kehadiran Sarekat Islam. Keanggotaan Sarekat Islam semakin luas.
Pada kongres Sarekat Islam di Yogayakarta pada tahun 1914, HOS Tjokroaminoto terpilih sebagai Ketua Sarekat Islam. Ia berusaha tetap mempertahankan keutuhan dengan mengatakan bahwa kecenderungan untuk memisahkan diri dari Central Sarekat Islam harus dikutuk dan persatuan harus dijaga karena Islam sebagai unsur penyatu.
Politik Kanalisasi Idenburg cukup berhasil, karena Central Sarekat Islam baru diberi pengakuan badan hukum pada bulan Maret 1916 dan keputusan ini diambil ketika ia akan mengakhiri masa jabatannya. Idenburg digantikan oleh Gubernur Jenderal van Limburg Stirum (1916-1921). Gubernur Jenderal baru itu bersikap agak simpatik terhadap Sarekat Islam.
Namun sebelum Kongres Sarekat Islam Kedua tahun 1917 yang diadakan di Jakarta muncul aliran revolusionaer sosialistis yang dipimpin oleh Semaun. Pada saat itu ia menduduki jabatan ketu pada SI lokal Semarang. Walaupun demikian, kongres tetap memutuskan bahwa tujuan perjuangan Sarekat Islam adalah membentuk pemerintah sendiri dan perjuangan melawan penjajah dari kapitalisme yang jahat. Dalam Kongres itu diputuskan pula tentang keikutsertaan partai dalam Voklsraad. HOS Tjokroaminoto (anggota yang diangkat) dan Abdul Muis (anggota yang dipilih) mewakili Sarekat Islam dalam Dewan Rakyat (Volksraad).
Pada Kongres Sarekat Islam Ketiga tahun 1918 di Surabaya, pengaruh Sarekat Islam semakin meluas. Sementara itu pengaruh Semaun menjalar ke tubuh SI. Ia berpendapat bahwa pertentangan yang terjadi bukan antara penjajah-penjajah, tetapi antara kapitalis-buruh. Oleh karena itu, perlu memobilisasikan kekuatan buruh dan tani disamping tetap memperluas pengajaran Islam. Dalam Kongres SI Keempat tahun 1919, Sarekat Islam memperhatikan gerakan buruh dan Sarekat Sekerja karena hal ini dapat memperkuat kedudukan partai dalam menghadapi pemerintah kolonial. Namun dalam kongres ini pengaruh sosial komunis telah masuk ke tubuh Central Sarekat Islam (CSI) maupun cabang-cabangnya. Dalam Kongres Sarekat Islam kelima tahun 1921, Semaun melancarkan kritik terhadap kebijaksanaan Central Sarekat Islam yang menimbulkan perpecahan.
Rupanya benih perpecahan semakin jelas dan dua aliran itu tidak dapat dipersatukan kembali. Dalam Kongres Luar Biasa Central Sarekat Islam yang diselenggarakan tahun 1921 dibicarakan masalah disiplin partai. Abdul Muis (Wakil Ketua CSI) yang menjadi pejabat Ketua CSI menggantikan Tjokroaminoto yang masih berada di dalam penjara, memimpin kongres tersebut. Akhirnya Kongres tersebut mengeluarkan ketetapan aturan Disiplin Partai. Artinya, dengan dikeluarkannya aturan tersebut, golongan komunis yang diwakili oleh Semaun dan Darsono, dikeluarkan dari Sarekat Islam. Dengan pemecatan Semaun dari Sarekat Islam, maka Sarekat Islam pecah menjadi dua, yaitu Sarekat Islam Putih yang berasaskan kebangsaan keagamaan di bawah pimpinan Tjokroaminoto dan Sarekat Islam Merah yang berasaskan komunis di bawah pimpinan Semaun yang berpusat di Semarang.
Pada Kongres Sarekat Islam Ketujuh tahun 1923 di Madiun diputuskan bahwa Central Sarekat Islam digantikan menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). dan cabang Sarekat Islam yang mendapat pengaruh komunis menyatakan diri bernaung dalam Sarekat Rakyat yang merupakan organisasi di bawah naungan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pada periode antara tahun 1911-1923 Sarekat Islam menempuh garis perjuangan parlementer dan evolusioner. Artinya, Sarekat Islam mengadakan politik kerja sama dengan pemerintah kolonial. Namun setelah tahun 1923, Sarekat Islam menempuh garis perjuangan nonkooperatif. Artinya, organisasi tidak mau bekerja sama dengan pemerintah kolonial, atas nama dirinya sendiri. Kongres Partai Sarekat Islam tahun 1927 menegaskan bahwa tujuan perjuangan adalah mencapai kemerdekaan nasional berdasarkan agama Islam. Karena tujuannya adalah untuk mencapai kemerdekaan nasional maka Partai Sarekat Islam menggabungkan diri dengan Pemufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).
Pada tahun 1927 nama Partai Sarekat Islam ditambah dengan “Indonesia” untuk menunjukan perjuangan kebangsaan dan kemudian namanya menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Perubahan nama itu dikaitkan dengan kedatangan dr. Sukiman dari negeri Belanda. Namun dalam tubuh PSII terjadi perbedaan pendapat antara Tjokroaminoto yang menekankan perjuangan kebangsaan di satu pihak, dan di pihka lain dr. Sukiman yang menyatakan keluar dari PSII dan mendirikan Partai Islam Indonesia (PARI). Perpecahan ini melemahkan PSII. Akhirnya PSII pecah menjadi PSII Kartosuwiryo, PSII Abikusno, PSII, dan PARI dr. Sukiman

Review and Lyric of "International Love" by Pitbull feat. Chris Brown

Artist(s): Pitbull featuring Chris Brown
Song: International Love
Album: Planet Pit
Release Date: June 2011

As if Pitbull doesn't already brag about where he's from and the places he's been, he taps R&B singer Chris Brown to assist him in singing about the many international locations they've been to. Always getting the party started, Pitbull and Chris are ready to being the party wherever they go. Packed with bass, thumping beats and the ever present synthesizer, "International Love" will make you wish that you were as lucky as Pitbull and Chris and will make you wish that you traveled the world just so you can make a song like this. All of Pitbulls rhymes derive from a lot of his past hits, he never really ever changes up his style and that can be a setback for him. Chris Brown sounds extremely comfortable on the song as he sings with ease and his little ad libs sound good over the beat.

Lyric :

"International Love"

[Pitbull]
Went from Mr. 305, Dade County, to Mr. Worldwide, all around the world
Now we're International, so international, international, so international,

You can't catch me, boy (can't catch me, boy)
I'm overseas and about a hundred G's per show
Don't test me, boy (Don't test me, boy)
Cause I rap with the best for sure,
305 till the death of me
Cremate my body and let the ocean have what's left of me
But for now, forget about that,
Blow the whistle
Baby you're the referee

[Chorus: Chris Brown]
You put it down like New York City
I never sleep!
Wild like Los Angeles
My fantasy!
Hotter than Miami
I feel the heat!
Ohh, girl, it's International love
Ohh, it's International love

[Pitbull]
I don't play football but I've touched down everywhere
Everywhere? Everywhere!
I don't play baseball but I've hit a home run everywhere, everywhere
I've been to countries and cities I can't pronounce
And the places on the globe I didn't know existed
In Romania she pulled me to the side and told me Pit you can have me and my sister
In Lebanon yeah the women are bomb
And in Greece you've guessed it the women are sweet
Spinned all around the world but I ain't gon' lie there's nothing like Miami's heat

[Chorus: Chris Brown]
You put it down like New York City
I never sleep!
Wild like Los Angeles
My fantasy!
Hotter than Miami
I feel the heat!
Ohh, girl, it's International love
Ohh, It's International love

[Pitbull]
Down in D.R. they're looking for visas,
I ain't talking credit cards if you know what I mean!
En Cuba, la cosa esta dura!
But the woman get down, if you know what I mean!
In Colombia the women got everything done but they are some of the most beautiful women I've ever seen
In Brazil they're freaky with big oh boobs and their thongs, blue yellow and green!
In L.A. tengo la Mexicana, en New York tengo la boricua
Besito para todas las mujeres en Venezuela, muah!
Y en Miami tengo a cualquiera!

[Chorus: Chris Brown]
You put it down like New York City
I never sleep!
Wild like Los Angeles
My fantasy!
Hotter than Miami
I feel the heat!
Ohh (all around the world), it's international love (international)
Ohh, it's international love

[Chris Brown]
There's not a place that your love don't affect me baby
So don't ever change
I crossed the globe when I'm with you, baby
Haaay
Woah-oh

[Pitbull:]
Chris Brown, this is for the women worldwide
Let's rap

[Chorus x2: Chris Brown]
You put it down like New York City
I never sleep!
Wild like Los Angeles
My fantasy!
Hotter than Miami
I feel the heat!
Ohh, it's International love
Ohh, it's International love

Sejarah Singkat Lahirnya Boedi Oetomo

Bangsa Indonesia, yang dijajah oleh Belanda, hidup dalam penderitaan dan kebodohan selama ratusan tahun. Bahkan tingkat kecerdasan rakyat, sangat rendah.
Hal ini adalah pengaruh sistem kolonialisme yang berusaha untuk “membodohi” dan “membodohkan” bangsa jajahannya.
Politik ini jelas terlihat pada gambaran berikut: pengajaran sangat kurang, bahkan setelah menjajah selama 250 tahun tepatnya pada 1850 Belanda mulai memberikan anggaran untuk anak-anak Indonesia, itupun sangat kecil. Pendidikan yang disediakan tidak banyak, bahkan pengajaran tersebut hanya ditujukan untuk menciptakan tenaga yang bisa baca tulis dan untuk keperluan perusahaan saja.
Keadaan yang sangat buruk ini membuat dr. Wahidin Soedirohoesodo yang mula-mula berjuang melalui surat kabar Retnodhumilah, menyerukan pada golongan priyayi Bumiputera untuk membentuk dana pendidikan. Namun usaha tersebut belum membuahkan hasil, sehingga dr. Wahidin Soedirohoesodo harus terjung ke lapangan dengan berceramah langsung.
R. Soetomo
Dengan R. Soetomo sebagai motor, timbul niat di kalangan pelajar STOVIA di Jakarta untuk mendirikan perhimpunan di kalangan para pelajar guna menambah pesatnya usaha mengejar ketertinggalan bangsa.
Langkah pertama yang dilakukan Soetomo dan beberapa temannya ialah mengirimkan surat-surat untuk mencari hubungan dengan murid-murid di kota-kota lain di luar Jakarta, misalnya: Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Magelang.
Pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 1908 pukul 9 pagi, Soetomo dan kawan-kawannya: M. Soeradji, M. Muhammad saleh, M. Soewarno, M. Goenawan, Soewarno, R.M. Goembrek, dan R. Angka berkumpul dalam ruang kuliah anatomi. Setelah segala sesuatunya dibicarakan masak-masak, mereka sepakat memilih “Boedi Oetomo” menjadi nama perkumpulan yang baru saja mereka resmikan berdirinya.
 “Boedi” artinya perangai atau tabiat sedangkan “Oetomo” berarti baik atau luhur. Boedi Oetomo yang dimaksud oleh pendirinya adalah perkumpulan yang akan mencapai sesuatu berdasarkan atas keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat, kemahirannya.
Kongres Pertama Boedi Oetomo diadakan di Kweekschool atau Sekolah Guru Atas Yogyakarta (Sekarang SMA 11 Yogyakarta) pada 3 Oktober – 5 Oktober 1908 dengan pembicara: R. Soetomo (STOVIA Weltevreden), R. Saroso (Kweekschool Yogyakarta), R. Kamargo (Hoofd der School Magelang), Dr. MM. Mangoenhoesodo (Surakarta), M. Goenawan Mangoenkoesoemo.
Setelah berlangsung selama tiga hari, kongres yang dipimpin oleh dr. Wahidin Soedirohoesodo mengesahkan Anggaran Dasar Boedi Oetomo yang pada pokoknya menetapkan tujuan perhimpunan sebagai berikut:
Kemajuan yang selaras (harmonis) buat negara dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri, kebudayaan (kesenian dan ilmu pengetahuan).
Beberapa prestasi yang diraih oleh Boedi Oetomo diantaranya: penerbitan majalah “Guru Desa”, perubahan pelajaraan Bahasa Belanda di Sekolah Dasar yang semula hanya diajarkan di kelas tiga ke atas berubah menjadi mulai kelas satu, serta mendirikan surat kabar resmi Boedi Oetomo berbahasa Belanda, Melayu, dan Jawa.
Boedi Oetomo telah memberikan teladan dengan berdiri di barisan terdepan membawa panji-panji kesadaran, menggugah semangat persatuan, adalah suatu kenyataan yang tidak boleh dikesampingkan.

Partai Nasional Indonesia (PNI)

Berdirinya partai-partai dalam pergerakan nasional banyak berawal dari studie club. Salah satunya adalah Partai Nasional Indonesia (PNI).
Partai Nasional Indonesia (PNI) yang lahir di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 tidak terlepas dari keberadaan Algemeene Studie Club. Lahirnya PNI juga dilatarbelakangi oleh situasi sosio politik yang kompleks. Pemberontakan PKI pada tahun 1926 membangkitkan semangat untuk menyusun kekuatan baru dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda. Rapat pendirian partai ini dihadiri Ir. Soekarno, Dr. Cipto Mangunkusumo, Soedjadi, Mr. Iskaq Tjokrodisuryo, Mr. Budiarto, dan Mr. Soenarjo. Pada awal berdirinya, PNI berkembang sangat pesat karena didorong oleh faktor-faktor berikut. a. Pergerakan yang ada lemah sehingga kurang bisa menggerakkan massa. b. PKI sebagai partai massa telah dilarang. c. Propagandanya menarik dan mempunyai orator ulung yang bernama Ir. Soekarno (Bung Karno). Untuk mengobarkan semangat perjuangan nasional, Bung Karno mengeluarkan Trilogi sebagai pegangan perjuangan PNI. Trilogi tersebut mencakup kesadaran nasional, kemauan nasional, dan perbuatan nasional. Tujuan PNI adalah mencapai Indonesia merdeka. Untuk mencapai tujuan tersebut, PNI menggunakan tiga asas yaitu self help (berjuang dengan usaha sendiri) dan nonmendiancy, sikapnya terhadap pemerintah juga antipati dan nonkooperasi. Dasar perjuangannya adalah marhaenisme. Kongres Partai Nasional Indonesia yang pertama diadakan di Surabaya, tanggal 27 – 30 Mei 1928. Kongres ini menetapkan beberapa hal berikut. 1. Susunan program yang meliputi: a. bidang politik untuk mencapai Indonesia merdeka, b. bidang ekonomi dan sosial untuk memajukan pelajaran nasional. 2. Menetapkan garis perjuangan yang dianut adalah nonkooperasi. 3. Menetapkan garis politik memperbaiki keadaan politik, ekonomi dan sosial dengan kekuatan sendiri, antara lain dengan mendirikan sekolah-sekolah, poliklinik-poliklinik, bank nasional, perkumpulan koperasi, dan sebagainya. Peranan PNI dalam pergerakan nasional Indonesia sangat besar. Menyadari perlunya pernyataan segala potensi rakyat, PNI memelopori berdirinya Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). PPPKI diikuti oleh PSII (Partai Sarekat Islam Indonesia), Budi Utomo, Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi, Indonesische Studi Club, dan Algemeene Studie Club. Berikut ini ada dua jenis tindakan yang dilaksanakan untuk memperkokoh diri dan berpengaruh di masyarakat. 1. Ke dalam, mengadakan usaha-usaha dari dan untuk lingkungan sendiri seperti mengadakan kursus-kursus, mendirikan sekolah, bank dan sebagainya. 2. Keluar, dengan memperkuat opini publik terhadap tujuan PNI antara lain melalui rapat-rapat umum dan penerbitan surat kabar Banteng Priangan di Bandung, dan Persatuan Indonesia di Jakarta. Kegiatan PNI ini cepat menarik massa dan hal ini sangat mencemaskan pemerintah kolonial Belanda. Pengawasan terhadap kegiatan politik dilakukan semakin ketat bahkan dengan tindakantindakan penggeledahan dan penangkapan. Dengan berkembangnya desas desus bahwa PNI akan mengadakan pemberontakan, maka empat tokoh PNI yaitu Ir. Soekarno, R. Gatot Mangkuprojo, Markun Sumodiredjo, dan Supriadinata ditangkap dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan Bandung. Dalam proses peradilan itu, Ir. Soekarno dengan kepiawaiannya melakukan pembelaan yang diberi judul "Indonesia Menggugat". Penangkapan terhadap para tokoh pemimpin PNI merupakan pukulan berat dan menggoyahkan keberlangsungan partai. Dalam suatu kongres luar biasa yang diadakan di Jakarta pada tanggal 25 April 1931, diambil keputusan untuk membubarkan PNI. Pembubaran ini menimbulkan pro dan kontra. Mr. Sartono kemudian mendirikan Partindo. Mereka yang tidak setuju dengan pembubaran masuk dalam Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru) yang didirikan oleh Drs. Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir. Baik Partindo maupun PNI Baru, masih memakai asas PNI yang lama yaitu self help dan nonkooperasi. Namun di antara keduanya terdapat perbedaan dalam hal strategi perjuangan. PNI Baru lebih mengutaman pendidikan politik dan sosial, sedangkan Partindo mengutamakan aksi massa sebagai senjata yang tepat untuk mencapai kemerdekaan. Source from : http://www.crayonpedia.org/mw/

Rabu, 18 April 2012

Awal Mula Terbentuknya PKI


Partai ini didirikan atas inisiatif tokoh sosialis Belanda, Henk Sneevliet pada 1914, dengan nama Indische Social-Democratische Vereeniging (ISDV) (atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda). Keanggotaan awal ISDV pada dasarnya terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis), yang aktif di Hindia Belanda.

Pada Oktober 1915 ISDV mulai aktif dalam penerbitan dalam bahasa Belanda, “Het Vrije Woord” (Kata yang Merdeka). Editornya adalah Adolf Baars.

Pada saat pembentukannya, ISDV tidak menuntut kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu, ISDV mempunyai sekitar 100 orang anggota, dan dari semuanya itu hanya tiga orang yang merupakan warga pribumi Indonesia. Namun demikian, partai ini dengan cepat berkembang menjadi radikal dan anti kapitalis. Di bawah pimpinan Sneevliet partai ini merasa tidak puas dengan kepemimpinan SDAP di Belanda, dan yang menjauhkan diri darioISDV. Pada 1917, Kelompok reformis dari ISDV memisahkan diri dan membentuk partainya sendiri, yaitu Partai Demokrat Sosial Hindia.

Pada 1917 ISDV mengeluarkan penerbitannya sendiri dalam bahasa Melayu, “Soeara Merdika”.

Di bawah kepemimpinan Sneevliet, ISDV yakin bahwa Revolusi Oktober Rusia harus diikuti di Indonesia. Kelompok ini berhasil mendapatkan pengikut di antara tentara-tentara dan pelaut Belanda yang ditempatkan di Hindia Belanda. Dibentuklah “Pengawal Merah” dan dalam waktu tiga bulan jumlah mereka telah mencapai 3.000 orang. Pada akhir 1917, para tentara dan pelaut itu memberontak di Surabaya, sebuah pangkalan angkatan laut utama di Indonesia saat itu, dan membentuk dewan soviet. Para penguasa kolonial menindas dewan-dewan soviet di Surabaya dan ISDV. Para pemimpin ISDV dikirim kembali ke Belanda, termasuk Sneevliet. Para pemimpin pemberontakan di kalangan militer Belanda dijatuhi hukuman penjara hingga 40 tahun. seperti yang terjadi di

ISDV terus melakukan kegiatannya, meskipun dengan cara bergerak di bawah tanah. Organisasi ini kemudian menerbitkan sebuah terbitan yang lain, Soeara Ra’jat. Setelah sejumlah kader Belanda dikeluarkan dengan paksa, ditambah dengan pekerjaan di kalangan Sarekat Islam, keanggotaan organisasi ini pun mulai berubah dari mayoritas warga Belanda menjadi mayoritas orang Indonesia. Pada 1919, ISDV hanya mempunyai 25 orang Belanda di antara anggotanya, dari jumlah keseluruhan kurang dari 400 orang anggota.

Sumber :

The First Period Of the Indonesia Communist Party (PKI) : 1914-1926

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

About